Selasa, 30 November 2010

Balada si Joko Wayne

Once upon a time, hiduplah seorang pemuda mapan bernama Joko Wayne, yang hidup di kota metropilitan Gotham City. Tapi perlu saya tekankan, si Joko Wayne ini bukanlah saudara dari Bruce Wayne alias Betmen. Yang ada dia adalah seorang Betmencret, alias orang yang lambungnya proleter, sering mencret, dan ga kenyang kalo belom akan nasi. Oke skip. Si Joko Wayne meskipun lambungnya proleter, tapi dia berasal dari keluarga aristokrat terpandang di kota asalnya, Ponorogo. Joko Wayne punya segalanya, harta melimpah, ketenaran, prestasi, ide-ide brilian dsb. Dahulu ia menuntut ilmu di Massachussets Institute of Technology jurusan Geodesiratnasari dan berhasil lulus tepat waktu. Sekarang ia menjadi pegusaha multinasional dan memiliki sebuah perusahaan senjata terbesar di dunia bernama JoCorp. Hobinya ialah mengoleksi supercar-supercar mewah dan cepat yang bisa ngebut like a G6. Joko ini anaknya Need for Speed abis deh. Dikit-dikit ngebut. Makan ngebut. Mandi ngebut. Tidur ngebut.

Sampai suatu ketika si Joko Wayne pergi ke studi banding ke Indramayu untuk rencana pembangunan pabrik senjata terbarunya yang mengkombinasikan AK-47 dengan mangga Indramayu. Jadi Pelurunya Harumanis. Ia pergi bersama asisten merangkap ajudan bernama Dobby, orang kepercayaan keluarga Wayne.
Mereka ngebut naik supecar luar biasa like a G 6 kesayangan Joko Wayne yang sudah sangat fix dengan si empunya, melesat menderu melaju tanpa ragu ke Indramayuuu..

Di Indramayu, mata Joko tertuju pada sebuah common car berupa Honda Juzz yang selama di Gotham City tidak pernah ia perhatikan. Yang membuat ia tertarik, di dalam Honda Juzz tsb menampung 5 orang dengan raut wajah yang sumringah dan berbagi tawa. Dengan Honda Juzz yang dapat melaju dengan kecepatan sedang itu, ia dapat melihat dunia luar, lingkungan sekitar, broaden his horizon. Hal yang mustahil ia dapatkan saat ia ngebut mengendarai two-seat-supercar nya. Honda Juzz itu nampak biasa saja, tidak mewah. tidak ada apa-apanya dibandingkan supercar Joko dari segi kecepatan. namun dengan kesederhanaan bentuk dan space yang lega untuk berbagi bagai mengetuk hati Joko. Joko sangat ingin mengendarai Honda Juzz tsb, malah berniat membelinya langsung, tapi setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi sengit  dengan Dobby, untuk menjaga image dan prestis Dinasi Wayne, ia tidak boleh mengendarai Honda Juzz tsb. Ia harus tetap menggunakan supercarnya. 

Joko kecewa. Tapi ia bukan tipe orang yang berlarut-larut dalam kekecewaan, ia orang yang visioner. Ia menyadari interaksi antar individu lebih penting dari apapun sebagai makhluk sosial. Ia lalu menciptakan sebuah device yang memungkinkan tiap orang terbang! like a eco-compact-jetpack or whatever you name it. Yang memungkinkan tiap orang terbang bersama, bergandengan tangan di udara, berkumpul di udara, berbagi tawa di udara, bersantai di udara, bercumbu di udara, dan berbagai hal untuk berbagi cinta kasih antar individu. Alat itu ia namakan: JOZZ. wujud terimakasih Joko kepada Honda Juzz yang menyadarkannya tanpa Joko bisa memilikinya.



Where we go we don't need roads
Where we stop nobody knows
To the stars if you really want it
Got a jetpack with your name on it
Above the clouds in the atmosphere
Just say the words and we outta here
Hold my hand if you feelin' scared
We flyin' up, up outta here.


Kamis, 11 November 2010

acquiesce

Pada akhirnya Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa medoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh mulai dari kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.

Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam pada akhirnya menerima. Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah merelakan.

Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian...

(MMJ,2010)